Litigation & Arbitration

Litigasi dan arbitrase adalah dua proses berbeda yang dapat digunakan untuk menyelesaikan sengketa hukum. Litigasi adalah proses berbasis pengadilan di mana para pihak menghadirkan bukti kepada hakim atau juri untuk menyelesaikan perselisihan. Arbitrase adalah proses penyelesaian sengketa alternatif di mana arbiter atau majelis arbiter membuat keputusan yang mengikat atas nama para pihak.

Litigasi biasanya digunakan ketika satu pihak percaya bahwa mereka telah dianiaya dan mencari pemulihan melalui sistem pengadilan. Contoh kasus yang diselesaikan melalui litigasi termasuk gugatan pelanggaran kontrak, klaim cedera pribadi, dan sengketa properti. Dalam litigasi, kedua belah pihak memiliki kesempatan untuk mengajukan bukti dan argumen ke pengadilan untuk membuktikan kasus mereka. Setelah mendengarkan kedua belah pihak, hakim atau juri akan membuat keputusan tentang siapa yang harus memenangkan kasus tersebut dan ganti rugi apa yang harus diberikan.

Arbitrase kurang formal daripada litigasi dan umumnya terjadi di luar ruang sidang. Ini sering digunakan oleh bisnis sebagai alternatif litigasi karena bisa lebih cepat, lebih murah, dan tidak bermusuhan daripada berperkara di pengadilan. Dalam arbitrase, kedua belah pihak setuju untuk menyerahkan perselisihan mereka kepada arbiter pihak ketiga yang independen atau majelis arbiter yang memiliki keahlian dalam masalah yang dihadapi. Arbiter(s) akan meninjau semua bukti yang diajukan oleh kedua belah pihak dan kemudian membuat keputusan yang mengikat tentang siapa yang harus menang dan pemulihan apa yang harus diberikan. Putusan dari arbitrase biasanya bersifat final dan mengikat semua pihak yang terlibat, artinya tidak dapat diajukan banding atau dibatalkan oleh pengadilan mana pun kecuali ada kecurangan atau kesalahan yang dilakukan oleh arbiter.

Baik litigasi maupun arbitrase dapat menjadi metode yang efektif untuk menyelesaikan sengketa hukum, tetapi pilihan mana yang akan digunakan seringkali bergantung pada fakta dan keadaan tertentu dari kasus tersebut. Secara umum, litigasi lebih mahal dan memakan waktu daripada arbitrase, tetapi mungkin diperlukan jika salah satu pihak tidak mau membuat kesepakatan untuk melakukan arbitrase. Selain itu, beberapa sengketa mungkin tidak cocok untuk arbitrasi, seperti kasus yang melibatkan banyak pihak atau kasus yang melibatkan masalah kebijakan publik. Pada akhirnya, pihak-pihak yang terlibat dalam perselisihan harus mempertimbangkan pilihan mereka dengan hati-hati sebelum memutuskan proses mana yang paling cocok untuk menyelesaikan perselisihan mereka.

Kami telah menangani sejumlah kasus yang telah dibawa ke pengadilan, dan dalam banyak kasus telah meyakinkan otoritas untuk menolak penuntutan. Pengalaman kami meliputi pekerjaan penipuan, penyuapan, korupsi, pemerasan, pelanggaran pabean & pajak, pelanggaran mata uang, dan lainnya.